Dana Rp1,14 Miliar Bangun 10 Unit Embung
Minggu, 12-05-2019 - 21:03:43 WIB
SERGAPONLINE.COM PASIR PENGARAIAN- Dinas Peternakan dan Perkebunan (Nakbun) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), melalui para Kelompok Tani (Koptan) akan membangun 10 unit Embung dari miliaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2019.
“Sedikitnya 10 unit embung di sektor perkebunan dan peternakan akan dibangun pada 8 desa lewat Koptan. Ke 10 embung sektor ini dibangun berkat bantuan DAK 2019 senilai Rp1,14 miliar bersumber dari Pemerintah Pusat”, kata Kepala Bidang (Kabid) Prasarana, Sarana dan Penyuluhan Dinas Nakbun Rohul Samsul Kamar, Jumat (10/5/2019), di Pasir Pengaraian.
Ke 10 unit embung yang akan di bangun sebutnya, meliputi 7 unit embung di Kecamatan Rambah Samo dan 3 unit lainnya di Kecamatan Rambah Hilir.
Untuk pembangunan embung di Kecamatan Rambah Samo terdapat 3 unit di Desa Pasir Makmur dan 4 unit di Desa Marga Mulya, Langkitin, Rambah Samo Barat dan Desa Karya Mulya. Sedangkan 3 unit lainnya di Kecamatan Rambah Hilir, berada dalam Desa Rambah Muda, Sungai Sitolang dan Desa Lubuk Kerapat.
Pembangunan embung di pedesaan itu dinilainya memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena terbukti dari banyaknya jumlah proposal dan keluhan warga desa untuk bantuan penampung suplai aliran air hujan, serta peningkatan kualitas air di zona ternak dan kebun masyarakat pedesaan yang mengalami kesulitan air di musim panas atau kemarau.
Samsul mendata, proposal bantuan dari Koptan atau desa yang masuk dan yang sudah dilakukan seleksi hingga saat ini berjumlah 30 proposal (unit), namun hanya 10 unit bangunan embung yang dapat direalisasikan sebagai tahap awal tahun 2019, dan menyusul 15 embung di tahun berikutnya sebagaimana target Pemkab Rohul menuntaskan pembangunan 25 unit embung di tahun 2020 melalui bantuan DAK pemerintah pusat.
Bantuan dana yang disalurkan langsung kepada 8 Koptan tersebut terangnya, akan dilakukan dengan sistem swakelola konsep Padat karya yang proyeknya lebih banyak menggunakan tenaga masyarakat dibandingkan mesin.
“Embung untuk sektor perkebunan dan peternakan ini untuk mengatasi kekurangan air, karena kebun dan ternak memang membutuhkan air cukup banyak. Konsepnya Padat karya (masyarakat), sementara kita hanya sebagai pengawas dalam proses hingga selesainya pembangunan”, tandas Kabid Prasarana, Sarana dan Penyuluhan, Samsul Kamar.*(lbr)
Komentar Anda :