SERGAPONLINE.COM ROKAN HILIR - Dinas Perikanan (Diskan) kabupaten Rokan hilir (Rohil) saat ini dilirik banyak daerah untuk belajar dan menjadi pusat percontohan budidaya kerang dan pembenihan ikan, Senin (27/4/2020).
Hal ini dibuktikan dengan kunjungan anggota DPRD kabupaten Labuhan Batu, propinsi Sumatra Utara (Sumut) kedaerah itu untuk melihat cara budidaya kerang dan bembenihan ikan.
"Beberapa waktu lalu komisi V DPRD Kabupaten Labuhan Batu berkunjung kedaerah kita untuk diskusi sekaligus belajar tata cara budidaya kerang dan pembenihan ikan.
Apalagi budidaya kerang dirohil sejak tahun 2013 terus terjadi peningkatan," Kata Kadiskan Rohil, Muhammad Amin SPi.
Disebutkan Amin, banyaknya masyarakat luar yang mengetahui tentang budidaya kerang yang setiap tahunnya terjadi peningkatan berkat dari publikasi teman-teman media massa.
"Kalau tempat pembenihan ikan memang sudah lama diketahui masyarakat luas, karena banyak siswa seperti dari Pekanbaru yang magang ditempat pembenihan ikan yang terletak kecamatan Ujung Tanjung dan Rantau Kopar," Jelasnya.
Kedatangan komisi V DPRD kabupaten Labuban Batu kenegeri seribu kubah sebutnya untuk berdiskusi tentang budidaya kerang. Apalagi budidaya kerang terbanyak dirohil terletak diperairan panipahan, Sinaboi dan Bangko.
"Kalau Panipahan, kecamatan pasir limau kapas (Palika) perairannya berbatasan langsung dengan labuhan batu.
"Jadi tindak lanjut dari kunjungan komisi V DPRD labuhan batu itu, tahun ini mereka telah menganggarkan program di APBD nya untuk melakukan kunjungan kembali kerohil dengan memboyong Dinas perikanannya untuk belajar tata cara budidaya kerang dan pembenihan ikan didaerah kita," Pungkas Amin.
Foto: Kelompok Yang Berhasil Akan Diberikan Perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) melalui Dinas Perikanan setempat akan terus memberikan perhatian, pembinaan dan bantuan bagi kelompok Budi daya ikan.
Namun, dengan catatan bila berhasil dalam mengembangkan usaha perikanan dengan metode ternak ikan di dalam kolam tersebut.
Berdasarkan data yang dimiliki pihak Dinas Perikanan terdapat kelompok Budi daya ikan. Namun, jumlahnya berpariasi.
Ada yang di atas 20 lebih kelompok dan ada yang hanya berjumlah belasan saja. "Hampir tiap Kecamatan ada, paling tidak 20 kelompok tiap Kecamatan.
Namun, ada yang kurang dan lebih, tergantung daerahlah, kalau daerah pesisir ya jelas kurang jumlah kelompok Budi daya karena rata-rata masyarakatnya melaut," kata kadiskan rohil, M Amin.
Sejauh ini pihaknya terus melakukan pembinaan dan bahkan setiap tahunya para kelompok Budi daya yang ada diberikan perhatian berupa bantuan.
"Kita melalui petugas yang berjumlah 12 orang, 7 penyuluh pembantu dan 5 PNS hingga kini masih terus melakukan pembinaan terhadap para kelompok Budi daya ikan air tawar ini. Satu orang penyuluh itu kita tugaskan membina 10 kelompok," terang M Amin.
Tak hanya pembinaan saja, kelompok Budi daya ikan yang ada di tiap Kecamatan ini
juga diberikan perhatian berupa bantuan yang terdiri dari bibit, pakan dan juga ada yang di bantu pembuatan kolamnya khusus bagi kelompok pemula.
"Sejauh ini sudah banyak yang berhasil. Namun, ada juga yang tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Berhasil tidaknya pembudidayaan ikan itu bergantung dari etos kerja kelompok itu sendiri. Bila mereka benar-benar bekerja untuk mendapatkan hasil maksimal maka pasti akan berhasil," Sebut Amin.
Ia menegaskan bahwa yang di bantu adalah kelompok yang berhasil dan pemula saja.
Sementara bagi yang tidak berhasil maka pihaknya tidak akan memberikan bantuan lagi begitu juga dengan penyuluhan.
Dan bantuan yang di berikan bukanlah berupa uang tunai melainkan sarana pendukung seperti bibit, pakan dan pembuatan kolam saja yang dananya bersumber dari DAK dan APBD.
Ketika disingung kemana hasil kelompok Budi daya ini di pasarkan, M Amin mengaku sejauh ini baru sebatas memenuhi kebutuhan lokal saja. Sedangkan untuk harga bersaing dengan hasil laut.
"Kalau hasil laut lagi banyak maka harga ikan Budi daya ini akan mengali penurunan. Dan sebaliknya harganya akan naik bila ikan laut mengalami penurunan jumlah hasil tangkapnya di pasar," papar Amin.
"Intinya untuk pasar tak ada masalah. Untuk di ketahui bersama hasil dari Budi daya ikan ini pertahunnya mencapai 1.500 ton. Namun, jumlah itu bersamaan dihitung secara global dengan hasil Budi daya Kerang tambak," Pungkasnya.
Foto: Kegiatan Diskan Sebesar Rp1,3 Milliar Dari DAK Dihentikan Akibat dari dampak penyebaran wabah virus corona (Covid-19) ditanah air, seluruh kegiatan di dinas perikanan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020 sebesar Rp1,3 Milliar terpaksa dihentikan.
Ditiadakannya kegiatan di Diskan berdasarkan surat edaran dari kementrian keuangan (Menkeu) Republik Indonesia (RI). Menurut kadiskan rohil, kegiatan yang bersumber dari DAK itu seperti bantuan jaring, fish finder, kegiatan budidaya, benih dan pakan ikan gurami, ikan nila, patin dan lainnya sebagainya.
"Yang jelasnya semua kegiatan di dinas perikanan yang bersumber dari DAK tahun ini telah dihentikan," Ucap Amin.
Selain kegiatan yang bersumber dari DAK sebut Amin, kegiatan didaerah berupa sosialisasi dan Bimtek juga sudah dialihkan untuk pencegahan covid-19.
"Seluruh kegiatan dialihkan untuk pengadaan Insinfektan, peralatan cuci tangan dan lain sebagainya dalam upaya keseriusan menangani wabah covid-19," Pungkasnya. (Adv)